Pakaian Tradisional Nasional dari Seluruh Dunia Bagian 2
villa-moda

Pakaian Tradisional Nasional dari Seluruh Dunia Bagian 2

Pakaian Tradisional Nasional dari Seluruh Dunia Bagian 2 – Setiap negara mempertahankan identitas nasionalnya melalui pakaian uniknya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Pakaian ini mewakili sejarah, tradisi budaya, kepekaan desain, tradisi kerajinan, serta adaptasi terhadap cuaca lokal.

Itu juga dapat mewakili status sosial, perkawinan, atau agama. Ini sering berakar pada tradisi yang kaya dan memberi orang rasa kontinuitas.

Berikut ini adalah beberapa pakaian tradisional nasional dari seluruh dunia bagian 2.

Pakaian Tradisional Nasional dari Seluruh Dunia Bagian 2

Fez

Hiasan kepala silinder dengan rumbai, biasanya berwarna merah, disebut fez.

Topi datar ini mendapatkan namanya dari kota Fez di Maroko, di mana pewarnanya dulu diperoleh dari buah beri merah.

Di Maroko, itu dilihat sebagai simbol budaya melawan penjajahan Prancis.

Dari sini Fez menyebar ke banyak negara Muslim di Kesultanan Utsmaniyah di mana nyaman dipakai ketika para pria menundukkan kepala mereka dalam doa.

Pada tahun 1925, Kemal Atatürk melarangnya di Turki di tengah reformasi modernisasinya.

Topi Fez juga disebut topi Rumi karena penyair terkenal Turki Melwana Jalaluddin Rumi sering memakainya.

Kimono

Berasal dari periode Heian (sekitar 794 hingga 1192 M), kimono adalah salah satu kostum nasional tertua yang masih digunakan.

Dalam iterasi awal, itu dipakai terutama oleh wanita bangsawan.

Namun selama periode Edo, mulai awal tahun 1600-an, kimono menjadi sangat populer di kalangan semua orang dan bahkan ditampilkan dalam pertunjukan kabuki.

Selama era Meiji (1868-1912), ketika pemerintah menetapkan bahwa warga negara harus mengenakan pakaian Barat untuk mengikuti Westernisasi negara yang serba cepat, kimono perlahan menghilang.

Hari ini terutama dipakai selama acara-acara seremonial seperti pernikahan atau pemakaman.

Kimono memiliki versi yang berbeda— yukata sederhana terbuat dari kain tipis seperti katun, linen, atau rami dan merupakan pakaian rumahan yang kasual.

Furisode dalam warna cerah dan lengan panjang dengan motif elektrik biasanya merupakan pusaka keluarga yang dihadiahkan kepada seorang wanita dalam pernikahan.

Bunad

Bunad adalah wol kostum rakyat ketat dikenakan seluruh Norwegia dan dihiasi dengan gesper logam, kancing, dan perhiasan.

Bunad bukan sehari-hari pakaian-itu dipakai untuk berbagai perayaan termasuk pernikahan, ulang tahun, dan rakyat tarian serta upacara keagamaan seperti pembaptisan.

Desain bervariasi dari satu daerah ke daerah dengan sebanyak 200 varietas.

Salah satu bunad yang paling terkenal adalah dari Nordland.

Versi untuk wanita biasanya gaun biru dengan pola bordir bunga di rok dan atas, dikenakan dengan selendang.

Para pria sering memakai stoking biru tua, rompi brokat, dan kemeja berkerah.

Bunad mengambil isyarat dari kostum rakyat tradisional sejak beberapa ratus tahun yang lalu, tetapi ini adalah penemuan abad ke-20 yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali minat pada warisan dan kebanggaan Norwegia.

Cheongsam

Gaun berleher tinggi, pas dengan celah di rok biasanya terbuat dari sutra Cina dan berasal dari pemerintahan Manchu di Cina selama dinasti Qing di awal 1600-an.

Cheongsam khas di China saat ini dipopulerkan oleh para sosialita di Shanghai dari tahun 1920-an hingga 1940-an.

Meskipun popularitas cheongsam di Shanghai berkurang selama Revolusi Komunis, gaya ini menyebar ke Taiwan dan Hong Kong.

Sejak tahun 1980-an, cheongsam kembali dipopulerkan di Tiongkok dalam pertunjukan kecantikan dan kontes kecantikan dan dikenakan oleh pengantin wanita untuk pernikahan.

Hari ini cheongsam dipakai untuk acara-acara meriah seperti Tahun Baru Imlek atau perayaan keluarga.

Lederhosen

Lederhosen– celana kulit selutut yang dikenakan di Jerman oleh pria–secara historis adalah pakaian kerja di seluruh Eropa Tengah, terutama terkait dengan Bavaria dan wilayah Tyrol.

Mereka dulu dikenakan untuk pekerjaan fisik yang berat di luar ruangan karena lebih tahan lama daripada kain, tetapi hari ini mereka telah menjadi pakaian santai.

Lederhosen dikaitkan dengan kejantanan dan dianggap sebagai simbol maskulinitas.

Secara tradisional mereka terbuat dari kulit rusa, tetapi saat ini ada banyak versi yang terbuat dari kulit yang lebih murah.

Hari ini, beberapa pria Jerman memakainya ketika mereka berada di luar ruangan, berkebun, hiking, atau pergi ke taman bir dan festival.

Gakti

Gákti adalah tunik longgar, berikat sekitar tengah, dan biasanya terbuat dari kulit rusa dan bulu.

Gákti adalah pakaian unisex dikenakan oleh Sámi, penduduk asli wilayah utara Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Rusia (wilayah budaya yang dikenal sebagai LAPLANDIA).

Sámi telah berjuang keras untuk pengakuan hak, tanah, bahasa, dan budaya mereka, sehingga gákti adalah simbol besar identitas mereka.

Biasanya dipakai pada acara-acara seremonial serta menggembalakan rusa. Biasanya dalam warna-warna cerah dengan bordir timah yang khas.

Pakaian Tradisional Nasional dari Seluruh Dunia Bagian 2

Perempuan gákti biasanya terdiri dari gaun, selendang berumbai, dan sepatu bot terbuat dari bulu rusa atau kulit dikenakan dengan perhiasan perak indah dihiasi.

Biasanya pakaian tersebut dibuat dengan warna biru tua, menandakan lautan yang tak terpisahkan dengan keberadaannya sebagai sumber ikan.

Gákti berbeda dari daerah ke daerah dengan simbol-simbol yang menunjukkan wilayah rumahnya, keluarga, dan status perkawinan atau.